Idealisme itu…

Idealisme itu tumbuh seiring pertumbuhan awal kita, selama proses pengenalan kita terhadap benar dan salah, hitam dan putih, dan tentunya sesuai standar kebenaran yang kita pilih..

Hingga saatnya kita memasuki masa mandiri, menemukan diri sendiri. Bertemu langsung dengan ganasnya rimba kehidupan, hingga tak jarang menjadi titik perubahan dari grafik idealisme itu..

Sebagian menjadi si merah, si kalah, si pecundang, yang tak sanggup mempertahankan idealismenya menghadapi tekanan kehidupan. Grafiknya merah terus menurun, nyungsep hingga bahkan menembus tanah..

Adapula si biru, yang idealismenya terus menanjak hingga menembus langit biru. Tak peduli cacian mereka yang suka mencaci, pun tak bergeming dengan kebencian para pembenci. Bagi mereka, lebih baik mati dari pada kehilangan jati diri..

More

Jurnal Covid, Si tamu tak diundang…

Kamis, 8 April 2021

Pagi itu jadwal Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa di Ciawi, setelah hampir dua pekan mengikuti pelatihan secara online baik belajar mandiri maupun tatap muka. Badan berasa fit, cuma sempat gatel ditenggorokan karena saya duga kebanyakan makan gorengan di hari selasanya. Namun ternyata itu tanda datengnya si tamu tak diundang.

Tancep gas OTW ke Ciawi, di jalan sempet ketemu salah satu temen goweser yang ternyata lagi olahraga pagi dengan muka ngos-ngosan kecapean padahal cuma di jalan nanjak dikit doang (semoga beliau ga baca ini, wkwkwk). Setelah dengan pedenya masuk Kompleks Bumi di PPMKP Ciawi, langsung ikut Swab Antigen di pintu masuk, eng ing eng, petugasnya manggil nama saya, dan bilang yang lain silahkan ke ruang makan, deg, ada yang ngga beres nih, eh bener hasilnya berbayang positif. Kata dokternya, diulang ya biar lebih yakin, oke, colok lagi, dan qadarullah, hasilnya memang positif, dan saya akhirnya harus pulang. Setelah mendapat ucapan semangat dan selamat karena lulus dari ujian PJB ini dari panitia dan peserta lainnya, akhirnya saya bersiap pulang, ke parkiran motor.

More

Hasil Penelitian vs Resep Warisan Leluhur, Mana yang Lebih Manjur?

Celoteh Master Bombay 🥱

Chapter 5, Hasil Penelitian vs Resep Warisan Leluhur, Mana yang Lebih Manjur?

Bismillah, semoga dengan saya menulis dan kamu membaca ini, merupakan kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat..

Akhbro, ukhsis, seringkali ditemui dua blok dalam teori kesehatan, blok barat dengan obat-obatan hasil penelitian ilmiahnya, dan blok timur dengan resep-resep ramuan tradisonal peninggalan leluhur. Kalo kamu, pilih mana?

Kalo saya sih, kenapa harus memilih? Ambil aja dua-duanya, daripada dibanding-bandingin, mendingan di selarasin. Kalo kita perhatiin, prinsip-prinsip metode penelitian ilmiah seperti adanya kontrol, ulangan, pemilihan dosis, dan terutama pengamatan dalam waktu yang lama, juga diterapkan dalam perjalanan panjang penemuan resep tradisonal ala leluhur. Meskipun tidak terdokumentasi secara terstruktur dalam sebuah jurnal ilmiah, namun dia tumbuh dan berkembang dalam struktur kearifal lokal di masyarakat.

Nah, dalam kaitannya dengan regulasi utamanya izin edar, tentu produk-produk tradisional ini umumnya tidak memiliki izin edar, terutama yang diproduksi skala rumah tangga. Jadi, gimana jaminan kemanannya? More

Efek Samping 🗡️

Celoteh Master Bombay 🥱

Chapter 4, Efek Samping 🗡️

Pembukaan, bahwa pertumbuhan itu ke atas, bukan ke samping…

Wah wah wah, lu mau body shaming ya Bang?!

Wkwkwk, kagak kok, cuma gemes aja buka internet sering ketemu iklan penurun berat badan, dan seringkali diembel-embeli dalam waktu singkat. Padahal ya, seringkali sesuatu yang diperoleh dengan mudah, biasanya akan mudah juga hilangnya. Karena hidup ini adalah perjuangan ferguso..😎

Kuy lah kita lanjutkan bahasan pekan lalu..

Bismillah, semoga dengan saya menulis dan kamu membaca ini, merupakan kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat..

Akhbro, ukhsis, sebelumnya kita sudah bahas kan bahwa dalam metode penelitian ilmiah kita perlu pembanding (kontrol) serta ulangan untuk mendapat hasil yang tidak bias. Nah, selain itu, ada lagi parameter penting dalam penelitian, yaitu waktu dan dosis perlakuan. Seringkali sebuah penelitian akan fokus pada berapa sih dosis optimum yang oke, atau dosis maksimum yang boleh, atau berapa lama konsumsi yang aman, sehinga suatu produk, terutama produk kesehatan, mampu menghasilkan manfaat tanpa adanya efek samping yang tidak dikehendaki, atau efek samping yang sesedikit mungkin.

Contoh sehari-hari, saat kita dapet obat dari dokter misalnya, seringkali kita dikasih waktu konsumsi dan berapa banyak konsumsinya, misalnya diminum 3 kali sehari masing-masing 1 tablet selama 4 hari. Nah boleh ngga kita minumnya 5 kali sehari masing-masing 3 tablet selama 10 hari? Boleh, tapi risikonya tanggung sendiri 😅

Risiko apa? Efek Samping! More

Teori Relativitas 😝

Celoteh Master Bombay 🥱

Chapter 3, Teori Relativitas 😝

Pembukaan, bahwa Enstein menyatakan suatu massa benda dapat berubah menjadi energi menurut persamaan E=mc².

Aiiih, please bang, jangan rusak hari libur gue pake rumus-rumus model beginian!

Ah elu, baru ketemu rumus gini aja dah kejang-kejang, pantesan gampang banget percaya sama aliran testimoni. Sini duduk, dengerin gue mau ngemeng..

Bismillah, semoga dengan saya menulis dan kamu membaca ini, merupakan kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat..

Akhbro, ukhsis, inget kan ya pekan kemaren kita bahas kalo dalam metode ilmiah mesti ada kontrol atau pembanding dalam sebuah pengamatan, biar ga bias. Nah pertanyaan sekarang, apa cukup dengan mengamati satu orang, trus bisa kita tarik kesimpulan untuk orang lain? Mmm, gini deh pake contoh kasus:

Bambang, dengan izin Allah, sembuh setelah mengkonsumsi produk kesehatan A, nah apakah berarti si B akan sembuh juga jika mengkonsumsi produk itu? More

Pernikahan dini.. 🥰

Celoteh Master Bombay 🥱

Chapter 2, Pernikahan dini.. 🥰

Pembukaan, bahwa pernikahan adalah hak segala bangsa, maka pacaran sebelum nikah di atas dunia harus dihapuskan, karena cemen woi, pacaran mau, giliran diajak nikah jiper, wuuu cemeennn..

Bang, woi, lu sekarang jadi petugas KUA?

Eh ya kagak, cuma pembukaan aja kan itu. Oke baiklah kita mulai celoteh selanjutnya ya..

Bismillah, semoga dengan saya menulis dan kamu membaca ini, merupakan kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat..

Akhbro, ukhsis, pekan lalu kita kan udah bahas kalo testimoni itu masuknya ke pseudosains, jadi ga bisa diterima sebagai fakta karena masih samar-samar. Kenapa samar-samar? Ya gini deh, misalnya ada testimoni begini:

“Eh tau ga sih eloh, kemaren, anaknya kakeknya pamannya bibi nenek moyang gue kan sakit, batuk pilek gitu, trus sama sodara dikasih produk kesehatan merk A, disuruh coba, eh besoknya sembuh. Hebat banget deh produknya, cespleng pokonya, mau beli ngga nih, aku kebeneran udah jadi member jaringan produknya..” More

Cerdas menyikapi testimoni.. 🧐

Celoteh Master Bombay 🥱

Chapter 1, Cerdas menyikapi testimoni.. 🧐

Pembukaan, bahwa kesehatan adalah hak segala bangsa, maka pandemi di atas dunia harus dihapuskan, karena…

Plak, woi, baru mulai dah ngaco lu..

Eh, hehe, maap maap, oke baiklah kita mulai sesuai tema ya.

Bismillah, semoga dengan saya menulis dan kamu membaca ini, merupakan kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat..

Akhbro, ukhsis, ngerasa ngga sih, di tengah pandemi ini makin banyak info berseliweran tentang kesehatan? Makin banyak produk yang muncul menawarkan solusi sehat ini itu. Kalo emang bener sih ga masalah, bagus malah, tapi sayangnya sebagian info itu hoax, dan sebagiannya adalah pseudosains. Wah, mahluk apa pula itu pseudosains?

More

Ideologi “Takut Mati”

Chapter 1, Tukang obat
“Jadi gini pak, bu, penyakit ini jangan dianggap sepele, bisa berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan kematian!!!”

Chapter 2, Ga jauh beda, tukang jualan alat kesehatan
“Alat ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit pak, bu. Kita tahu kan dewasa ini banyak penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan kematian!!!”

Chapter 3, Tukang asuransi
“Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir dengan masa depan, kami menjamin semuanya.”

Chapter 4, 5, 6, 7, dst, silahkan ditambahkan sendiri… More

V1.5

Day 1926, 04.21 eRepublik Time (27 Feb 2013, 19.21 WIB), akhirnya Char V2 itu di tembak mati setelah berkali-kali melaporkan dirinya sendiri kepada Admin, lalu memaksa Admin memberikan permaban dengan serangan pasukan sapinya, hehe. Saatnya mengeluarkan Char V1.5, nyamar mode on.

[Dah ah, segitu aja, edisi bingung mau nulis apa]

Jika engkau ingin tahu..

Wanita itu ibarat gelas-gelas kaca, ya, mudah pecah..
Wanita itu ibarat tulang rusuk, ya, bengkok..

Lalu bagaimana menasihatinya?
Dengan kekerasan fisik, sepertinya hanya akan menghancurkannya..
Dengan kekerasan kata, bisa saja, asal engkau lebih pandai daripadanya..

Adapun jika dia lebih pandai daripada dirimu, sebagian dari mereka berpotensi akan menuhankan kepandaiannya dalam bentuk keangkuhan atau bahkan kesombongan untuk membantah bahkan melawanmu..
Apalagi jika dia berasal dari keluarga yang lebih dari keluargamu, maka akan semakin besar potensi kesombongan demi kesombongan yang akan keluar dari dirinya.. More

Previous Older Entries

Blog yang laen:

kaptenbombay.wordpress.com salafyipb.wordpress.com

Renungkan!!!

Wahai ikhwan abal-abal yang hobinya tebar-tebar pesona!! Apalah gunanya engkau dikenal oleh banyak akhwat di dunia bila tak satu pun bidadari surga yang sudi bahkan untuk sekedar melihat wajahmu?!

Maaf…

Pesan ini ditujukan kepada siapapun yang pernah berinteraksi dengan saya. Jika saya ada salah dalam bentuk apapun, maaf ya.. Dan jika ada praduga dan prasangka di hati anda, tak perlu sungkan untuk mengklarifikasikannya ke saya, ke didi_palaz@yahoo.com. Demikian juga bila ada kritik, saran, atau yang lainnya...